Relasi Tuhan dan Manusia Menurut Izutsu
Izutsu mengawali bab ke-empatnya dengan sedikit mengupas peran Tuhan (Allah) dengan kajian semantics sebagai sebuah hal yang theosentris dalam Weltanschauung (pandangan luas tentang realitas dunia) al-Qur’an. Allah merupakan ‘istilah tertinggi’ dalam al-Qur’an, begitupun bagi umat Islam bahwa Allah merupakan Tuhan satu-satunya. Menurut Izutsu, apapun yang akan kita lakukan dalam al-Qur’an, termasuk menafsirkan al-Qur’an harus dilakukan dari awal, menurut penulis hal ini sama sebagaimana konsep umat Islam yang memuji Allah dalam berbagai aktivitas posistiv. Nama ‘Allah’ sebenarnya tidak hanya berlaku bagi umat Islam, akan tetapi juga berlaku bagi kaum Jahiliyah atau umat selain Islam. Dalam wilayah diskursus pengetahuan theologis, atau aktivitas sehari-sehari, kata ‘Allah’ merupakan sebuah nama, dan setiap nama merupakan simbol yang tentu saja mempunyai makna. Pernyataan Izutsu inilah yang mendorong dirinya sendiri untuk mengetahui makna kata ‘Allah’ dan relasinya dengan manu...